Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Jumat kemarin dimulai dari BPOM meminta semua pihak tak promosikan Ivermectin sebagai obat terapi covid dan akar masalah peternak ayam tuntut Jokowi ganti rugi Rp 5,4 triliun.
Selain itu ada kabar Kemendag yang berharap semakin banyak UMKM produk jamu ekspor ke Nigeria dan Sandiaga Uno menyebut sudah 5 persen lebih pelaku ekonomi kreatif sudah mendapatkan vaksin. Berikut berita terpopuler ekonomi bisnis yang menjadi perhatian pembaca pada hari kemarin:
1. BPOM Tegas Minta Semua Pihak Tak Promosikan Ivermectin, Kenapa?
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM meminta semua pihak, termasuk industri farmasi yang memproduksi Ivermectin, untuk tak mempromosikan obat tersebut sebagai obat terapi Covid-19. Pasalnya, sampai saat ini BPOM belum mengeluarkan persetujuan izin edar Ivermectin untuk penanganan pasien Covid-19.
“Mengingat Ivermectin adalah obat keras dan persetujuan EAP (Expanded Access Program) bukan merupakan persetujuan izin edar, maka ditekankan kepada industri farmasi yang memproduksi obat tersebut dan pihak manapun untuk tidak mempromosikan obat tersebut, baik kepada petugas kesehatan maupun kepada masyarakat,” tulis BPOM dalam laman pom.go.id, Rabu, 21 Juli 2021.
Ivermectin, kata BPOM, masuk ke dalam salah satu obat yang diduga memiliki potensi dalam penanganan Covid-19. Meski begitu, hal tersebut masih memerlukan pembuktian melalui uji klinik.
2. Peternak Tuntut Ganti Rugi Rp 5,4 T ke Jokowi, Apa Akar Masalahnya?
Peternak unggas rakyat resmi menggugat Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Presiden Joko Widodo di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Ketiganya dinilai tidak menjalankan kewajiban konstitusinya melindungi peternak rakyat.
“Hobi pemerintah memang sepertinya hanya lip service. Konstitusi tidak dijalankan. Kejadian ini terus berulang dan seolah-olah Pemerintah membiarkan kami mati perlahan. Maka dari itu kami menuntut ganti rugi,” ujar Alvino Antonio, salah satu peternak yang menggugat, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021.
3. Kemendag Berharap Makin Banyak UKM Jamu dan Produk Herbal Ekspor ke Nigeria
Kemendag mencatat Indonesia merupakan pengekspor jamu ke-18 di dunia. Total nilai ekspor jamu Indonesia ke dunia pada tahun 2021 mencapai 41,5 juta dolar AS atau meningkat 10,96 persen dibandingkan tahun 2019.
Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos optimistis ekspor produk jamu asal Indonesia semakin propekstif.
“Menurut data Trademap, di Nigeria, Indonesia merupakan salah satu penyuplai produk jamu ke-15. Nigeria merupakan importir jamu terbesar di Kawasan Afrika Barat yang mencapai 1,3 juta dolar AS di tahun 2020. Semoga tahun ini dan tahun yang akan datang, ekspor herbal ke Nigeria akan semakin meningkat,” ujar Kepala Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag RI Heriyono Hadi Prasetyo lewat keterangannya di Jakarta, Jumat 23 Juli 2021.
4. Sandiaga Uno: Sudah 5 Persen Lebih Pelaku Parekraf Divaksin
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan ada kemajuan selama 1 bulan terakhir dalam proses vaksinasi untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Hingga saat ini kata dia, 5 persen lebih dari target vaksinasi untuk pelaku parekraf sudah terlaksana.
“Kami menggenjot vaksinasi di para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, kami melihat ada peningkatan. Datanya sedang kami kumpulkan, tapi sekarang sudah melewati 5 persen,” kata Sandiaga Uno dalam konferensi pers virtual peninjauan Sentra Vaksin Seskoau Bandung Barat, Jumat, 23 Juli 2021.
Dia mengatakan ingin dari total 50 juta lebih masyarakat Indonesia yang sudah mengikuti proses vaksinasi, paling tidak 1/3nya dari para pelaku Parekraf.